LO'BAW SOULMATE (vii)


Buatmu Lo’Baw….
Assalamualaikum wa.wb.
Ba’da tahmid was salam

Sebelumnya aku terus memohon “minta maa”f, tapi inilah yang bergemuruh memenuhi rasa. Hampir empat tahun sudah proses saling ‘pengenalan’

Tapi terkadang ….ah mungkin ini hanya sekadar perasaan sesaat yang menyelimuti dan sesekali muncul dari hati kecil. Emmm…aku berusaha memakluminya, aku semakin bingung memberi alasan yang tepat agar aku mampu untuk memahaminya dan memakluminya, atau bahkan jawapan yang terkadang sempat terlontarkan untuk menepis harapan dan impian yang ada. “bersabarlah dan belajarlah untuk memahaminya dan jangan menuntut yang berlebih!!.” Ya..itulah yang biasanya memberikan kekuatan dan jawapan yang paling ampuh untuk meredam atau bahkan menutupi sedikit kekecewaan yang sempat akurasakan. Kerana aku tahu dan faham dengan posisi aku saat ini, mungkin inilah dengan wujud perhatian akan membuatnya semakin merasa bahawa ada yang memerlukannya, mencintainya dan menyayanginya.

Say hello, kaifa haluka, apa khabar sayang, sungguh memberikan energy yang luar biasa dan sangat bererti sekali sebagai wujud dari perhatian, walaupun hanya sekadar lewat pesan pendek.

Semoga apa yang aku’rasakan sampai saat ini tidak mengurangi sayang aku
pada kau, perkenankan maafi aku jikalau terlalu menuntut perhatian yang berlebih darimu….,tidak ada salahnya ‘kan kalau kita mengatakan yang sejujurnya untuk saling menilai diri dan berusaha untuk memperbaikinya agar kita tetap kukuh berjalan di atas komitmen yang kita bangun bersama, dan akan lebih membahagiakan aku kalau kau pun mengatakan apa yang seharusnya aku lakukan, yang merupakan harapan dan keinginan kau, agar aku mampu berbuat sedaya mungkin untuk mewujudkan apa yang kau harapkan, teach me how to love you more!!

Maafkan aku…tapi berertikah lagi maaf ini? Sedangkan kau mengerti…..

Wassalam,


Diantara gemuruh rindu
Yang selalu menyayangimu

MAHU AKU SIMPAN RASA INI


Mahu aku simpan rasa ini
Namun sesaknya dada
Maaf ….itu kata terpilih buatmu
Segala duka yang mengguris…

Sudah jauh benar aku menyasar
Tanpa sedar ikatan antara kita
Rupanya tali temali berduri
Sering merobek hati....

KERNA MATA INIKAH....?


Kerna mata inikah…
Menjentik rasa bawah sedar
Menerbit rindu yang tergaing
Membawa semangat lamina
Membuat terlupa luka duka

Kerna mata itukah….
Aku tertawan tak bisa melawan
Aku bangun dari keterpurukan
Aku warnai pelangi nan hitam
Aku cipta anak tangga cintanya

Kerna mata inikah….
Pemiliknya aku dekati
Mengenali sedalamnya
Dari hati ke hati
Semuanya berubah…
Beralih arah….

Kerna pemilik mata ini…
Binar akal keliru kalbu
Tanpa alasan tuhan beri
Penawar 'matiku' dirinya
Tapi mengapa dia???

Kerna pemilik mata ini….
Makin aku menyayanginya
Tanpa jeda waktu ketika
Mengasihi segenap raga adanya
Tiada lagi dibayang sosok dahulu                                        Meski acap bergetar kesabaran
Menunggu tetap menanti
Satu hari nanti jelas terlihat
Betapa amarah bergalang kecintaan

Kerna pemilik mata inikah….
Aku jadi kerinduan….


~ AbShuhey Namus ~

jawapan-NYA !


pernah, suatu malam
kutanya Tuhan tentang kematian
- Tuhan, benarkah indah suatu kematian?
 Apa itu kematian? -

dan demikian lama kudapat jawaban dari Tuhan
- kau sudah rasakan kematian ! -


LO'BAW SOULMATE (vi)


jika sepi itu kau,
akan kupeluk
sejuta senyum
pada ribu kisah sendu
pada ribu kasih bernama rindu

rindu...serupa kata tak habis ku rangkai
demikian kasih tak sanggup ku terjemah
ketika rasa rindu kian buncah...

~AbShuhey Namus~

BEGITULAH CARANYA!


Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.

Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepada-Nya!

Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerna Tuhan, dengan rahmat-Nya
akan tetap menerima mata wang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.

Begitulah caranya!

Wahai pengembara!
Biarpun telah seratus kali engkau engkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi!

Kerana Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepada-Ku,
kerana Aku-lah jalan itu.”


~ABBAN CIPTA~

*interpretasi daripada prosa Jalaludin Ar-Rumi

MENEMANI DENTING DAWAIMU


matahari telah lama tenggelam saat kau kumpulkan puing-puing takdir yang pecah berserak tak menentu. setengah jiwamu telah terbelah, retak, seiring dengan berkepingnya sayap jiwamu yang pernah datang menyapaku. kutatap lekat manik matamu, yang menyimpan danau-danau kasih yang mulai pergi, menyambut sunyi. tinggalkan aku dalam pilumu, satu-satu. sementara kipas-kipas awan lembut masih menguntai rindu, bernada sendu. desah angin malam masih merenda benang cinta, yang perlahan mulai mengabu, di dalam beku. derai sendumu menjala di jiwaku, mengiringi langkah-langkahmu, yang perlahan lenyap dalam bisu.

aku masih di sini. dan selamanya tetap di sini. menemani denting dawaimu hingga kau hanyut dalam kisaran waktu. hingga kepak sayap cintamu kembali terbang bersama langit biru.

~ABBAN MALENA~

PERASAAN ITU BERKATA....


kesedihan berkata; 
menangislah dengan sedu sedan 
itulah irama terindahnya 

keperihan berkata; 
mengalirlah airmata 
dari jendala hati 
itulah bahasa terdalamnya 

kesepian berkata; 
belahlah keheningan 
akan terkuak pintu jawaban 

kebahagiaan berkata; 
peluklah kesedihan 
yang telah memberi tempat 
bagi tawa dan canda


~AbShuhey Namus~