LO'BAW SOULMATE (iii)


yang membuatku selalu rindu                                                     adalah ketiadaan sosok dirimu
di tiap penghujung hari yang bertamu; 
mengapa tuhan beri sedemikian rindu
tentangmu?


~AbShuhey Namus~

LO'BAW SOULMATE (ii)


Lo'Baw,
aku takkan pernah dapat
mengungkapkan
sebab rasa ini sudah
merasuk dada
sampai mati segalanya...


~AbShuhey Namus~

LO'BAW SOULMATE (i)


Lo'Baw....hidup ini tak lagi sepi
kerana
kau selalu beri banyak erti
memacu semangat yang hampir mati     selagi kau di sisi  ~ tertancap ke hati....   
                                                                                                                                                                ~AbShuhey Namus~            

MERASA LETIH MELANGKAH.....


seperti usia renta yang kian merambah
aku pernah merasa letih melangkah
mengikuti alur zaman kian resah

waktu mencuri segala mimpi
yang tengah kuyakini

dulu memang
aku tak pernah benar-benar belajar
pada ujian juga cubaan Tuhan
namun aku sedar
setiap kejadian 
memiliki kearifan
untuk direnungkan


~AbShuhey Namus~

JIKALAU KAU BERTANYA KEPADAKU....


jikalau kau bertanya kepadaku:
“Siapakah orang yang tidak tahu malu?”

maka kujawab kepadamu:
“Itulah aku!”

aku selalu mengemis kepada Allah
setelah permintaanku dipenuhi 
aku lupa berterima kasih

aku selalu menangis dalam duka
ketika duka disisihkan
aku langsung tertawa girang

di dalam kesepian 
aku selalu mengingat Allah
di dalam keramaian
aku mengingat nama semua orang

jika kujawab kepadamu:
“Itu bukanlah aku!”

aku adalah pembohong
sama halnya seperti iblis yang sombong
yang tidak merasakan kekurangan
dan kelemahan


~ABBAN CIPTA~

DIA sangat cemburu.....


ya Allah, 
jika Kau cemburu
katakanlah kepadaku:

manakah cinta terindah
yang harus kupersembahkan kepada-Mu?

manakah puisi cinta paling syahdu
yang harus kusenandung kepada-Mu?

dimanakah tempat yang paling aman
yang tidak seorang pun tahu
bahwa kita sedang bercinta?

seseorang berkata:
“Hati-hatilah! Dia sangat pencemburu. Dia tidak ingin
di hati hamba-Nya ada ketertarikan kepada selain-Nya”


~ABBAN CIPTA~

BIARKANLAH....YA ALLAH


tutuplah kedua mataku ini, ya Allah
agar ku larut dalam kesyahduan tiupan angin malam nanti
dan desah tasbih bintang-bintang yang berkerlip mesra di langit gelita
juga sinar rembulan yang berselawat tanpa henti di setiap selendang kuningnya

tutuplah kedua mataku ini, ya Allah
agar kurasakan indahnya senyum nadi yang berdenyut perlahan kerana Nama-Mu
dan degup jantung yang bersenandung merdu lantunkan puji untuk-Mu
hingga tabir langit terkuak pancarkan keindahan cahaya Cinta-Mu di antara celah-celahnya

dan biarkanlah, ya Allah,
di sini tubuhku luluh dalam getar simpuh
hingga segala kehinaanku hanyut dalam Tatap Cinta-Mu

ya Allah... tutuplah kedua mataku ini

tutupkanlah kedua  mataku ini.....

~ABBAN CIPTA~              


WAKTULAH YANG MEMISAHKAN KITA....


aku tahu, sayang

waktulah yang sejak dulu

ikut ke mana kita melangkah

dia jatuh hati padamu

sama seperti aku 

ingin selalu ada disampingmu

sedekat urat nadi

 

waktu jualah yang mencuri cintamu

hingga 

kau benar-benar tinggalkanku....

 

~AbShuhey Namus~

*saat rindu membawaku mengenangimu RANY....

TENANGI AKU....


aku yang menangis
saat kau jatuhkan airmata

aku yang merasa
saat kau katakan bahagia

aku yang merana
saat malammu penuh kecewa

aku tahu isi hati itu
saat kau bisikkan apa pun jua

tenangi aku... dengan sebaris kata

~AbShuhey Namus~

KU AJAK MENITI JALAN CINTA....


Bersamaku kuajak engkau meniti jalan Cinta ini, jalan yang sangat tipis dan sehalus sutera, penuh liku duka dan bahagia.
Bersama kita bergandingan tangan, Sayang, bergenggaman erat satukan jari-jemari kita, hingga denyut Cinta terasa mengalir indah ke setiap sum-sum jiwa.
Kepakkan sayap-sayap Rindu kita berdua, Sayang, harungi segala pusaran waktu menuju Sang Rindu. Kerana kau tahu, Sayangku; jalan yang sedang kita tapaki bersama ini betapa penuh dengan duri.
Duri-duri yang sangat tajam, yang senantiasa menanti tapak-tapak kaki kita untuk dilukai, dibuat nyilu, dibuat perih dan pedih.
Duri-duri yang selalu mengintai tangan dan tubuh kita untuk disakiti. Duri-duri yang menanti telaga bening di kedua bola mata kita ini luruh satu demi satu basahi pipi.
Duri-duri yang sesungguhnya merupakan sahabat kita, Sayang, di saat kaki kita tertatih-tatih penat di jalan Cinta ini. Tatih penat demi meruntuhkan ego kita dalam mengharungi biduk Cinta kita berdua. Tatih penat demi membangun istana Cinta di Langit Cahaya.


Sungguh, Sayangku, semua ini semata kerana Cinta yang terbit tanpa mengenal siapa pun.....
~AbShuhey Namus~

MENGAPA TAK KAU BIARKAN....


kelmarin kutemukan kepingan sayap patah di antara dedaunan yang jatuh berguguran di sudut halaman rumah hatimu. ada goresan-goresan luka yang masih basah oleh merahnya darah. sebahagian luka tampak sudah mulai mengering, seiring dengan angin waktu yang berhembus ke sana ke mari tanpa henti.

sementara di sudut kamar hati lain ada setangkai melati putih yang di hujungnya terikat namamu dengan daun hijau yang melingkar basah oleh tetesan embun. hati yang pernah kau biarkan menunggu dan menunggu, namun masih tetap setia berjalan mengharungi lorong-lorong waktu.

mengapa tak kau biarkan ia datang mengubati kepingan sayapmu yang patah terbelah dan pecah berserakan tak menentu?

~AbShuhey Namus~

KU TITIP RINDU INI


kutitipkan rindu

pada senyummu

yang menyapa luka

di lorong sunyiku


kutitipkan rindu

pada senyummu

yang memasung jiwa

di selimut hinaku


~AbShuhey Namus~

BERTATIH DI PUING RINDU


aku dan kau bertatih di antara puing Rindu, memungut titis-titis penyegar kalbu, satu satu. tandus sahara kian menyengat, menggeliat-ngeliat di antara tapak penat. sepercik air bagai tabu hadir, mencabik tanpa luka jiwa dahaga.

malam berlalu tanpa kata, siang beranjak menyapa senja. aku dan kau lukis impi tanpa mimpi, dan merindu Cinta di pintu kalbu. di balik tabir aku sapa Rindu, luluhkan langit hingga menjerit-jerit. butiran doa terlukis di langit gelita, bagai permata menyapa airmata. luruhkan bintang-bintang dan rembulan malam, dan hanyutkan kau dan aku.

lalu semua pun menyatu. tinggal Satu.

~AbShuhey Namus~

JAWAPAN UNTUK JIBRAIL : (yg bertanya dalam silakanterpesona.blogspot.com)


Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata:

"Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.".

Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali. Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:



"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikatulmaut dan duduk mendekat di kepalanya dan memanggil:
"Wahai roh yang tenang baik,
keluarlah menuju pengampunan Allah dan redhaNya."


Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi:

"Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya:
"Roh siapakah yang harum ini?"

Dijawab: "Roh fulan bin fulan” ;

sehingga sampai ke langit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik ke langit yang atas hingga sampai ke langit ketujuh, maka Allah berfirman:

"Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi,
sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan
dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya."

Maka kembalilah roh ke jasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya:

"Siapa Tuhanmu?"
Maka dijawab: Allah Tuhanku.
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?"
Maka dijawab: "Agamaku Islam"

Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap
orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu?"
Dijawab: "Dia utusan Allah".
Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?"
Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya"

Maka terdengar suara:

"Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga
serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke syurga,
supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga,
lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata."

Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata:
"Terimalah khabar gembira,
ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Lalu bertanya: "Siapakah kau?"
Jawabnya: "Saya amalmu yang baik."
Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat
supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."


Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat,
maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya
dengan pakaian hitam, lalu duduk di mukanya sepanjang pandangan mata,
kemudian datang Malaikatulmaut dan duduk di samping kepalanya lalu berkata:
"Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah."

Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya:

"Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?"
Dijawab: "Roh fulan bin fulan."

Dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai di langit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat:




"Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i,
wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath."
(Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."


Kemudian diperintahkan:
"Tulislah orang itu dalam sijjin."

Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat

"Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i
fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq."
(Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."


Kemudian dikembalikan roh itu ke dalam jasad di dalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya:

"Siapa Tuhanmu?"
Maka dijawab: "Saya tidak tahu".
Lalu ditanya: "Apakah agamamu?"
Maka dijawab: "Saya tidak tahu"
Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang y
ang diutuskan ditengah-tengah kamu?"
Dijawab: "Saya tidak tahu".
Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?"
Maka dijawab: "Saya tidak tahu"

Maka terdengar suara seruan dari langit:

"Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka
dan bukakan baginya pintu neraka”,

maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata:

"Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu,
inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu."
Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?"
Jawabnya: "Aku amalmu yang keji."
Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat,
ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."




Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata:

Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat
dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi)
dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan
mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil:
"Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah."
(Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu
dengan perasaan rela dan diridhai. Kembalilah dengan rahmat dan keredhaan Allah."

Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh di atas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa ke illiyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang di dalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya:

"Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu
ke tempat yang rendah hina dan siksaNya!”, maka bila telah keluar rohnya itu,
diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih
kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin."



Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur - diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan di dalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempitkan kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk ke dalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular sebesar leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan seksa neraka itu tiap pagi dan petang."


Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:


1.
Menjaga sembahyang lima waktu
2.
Banyak bersedekah
3.
Banyak membaca al-quran
4.
Memperbanyak bertasbih


Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
1.
Dusta
2.
Kianat
3.
Adu-adu
4.
Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya seksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)



Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati,
wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri.
(Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat,
main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau),
dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa di dalam kubur."



Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung di dalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain di dalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."


Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."


Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab di belakangmu ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."


Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari di mana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menyusui anak kecilnya lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.


Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. di sana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).



Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika di atas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan di dalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau di atas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."


Usman bin Affan r.a. ketika berhenti di atas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda:

"Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu,
wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu."
(Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat,
maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan,
dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."


Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?"

Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya?”

Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."


Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat."


Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:


1.
Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.


2.
Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.


3.
Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.


4.
Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.


5.
Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.


Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan di hujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa ke kubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang ke rumah, ia teringat pada bekas duitnya yang dibawa dan terjatuhdalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan bekas duitnya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya seksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari seksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari seksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.


Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup di dunia dan di akhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).



Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:


1.
Ketika melihat Malakulmaut


2.
Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier


3.
Ketika menghadapi hisab di hari kiamat



Dan ketetapan ketika melihat Malaikatulmaut dalam tiga hal iaitu:


1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam


2.
Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat


3.
Melihat tempatnya di syurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.





Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:


1.
Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar


2.
Mudah dan ringan hisabnya


3.
Diampunkan segala dosanya




Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:


1.
Ketika mati


2.
Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut


3.
Ketika hisab


4.
Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat




Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan di saat itu roh masuk k edalam jasad hanya sampai did ada.


Ada pendapat berkata bahawa rohnya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:


Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam." atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."


Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.



Firman Allah s.w.t. yang berbunyi:

"Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan
dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma.
(Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu)
maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar
(kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."


Demikian pula ayat:

"Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti
filhayatiddunia wafil akhirati.
(Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin
dengan kalimah yang teguh didunia dan diakhirat."


Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur,
maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur,
lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu:
Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu,
lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu,
tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka
dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka
dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka,
sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan:
Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya
terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin.
(Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pengsan)


Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar :

"Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malaikat yang akan mengujimu di dalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keduanya sampai ke tanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."


Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pengsan, dan bila dihantar ke kubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Janganburu-buru, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."



A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya seksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita yahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi kamu dari seksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa seksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari seksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk ke dalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.





Disadur dari kitab :
TANBIHUL GHOFILIN
Karya
SHEIKH ABU LAITS AS-SAMARQANDI.

JANGAN ambil ia DARIKU


jangan ambil ia dariku….
sekeping cinta tersembunyi
yang sukar dimengertikan…

jangan ambil ia dariku…
aku pohon…
meski nanti ombak badai
memukul biduk harapan

jangan ambil ia dariku…                           tak bisa aku menjauh                               apalagi aku tanpanya

 

~AbShuhey Namus~                             

DIA MASIH MENANTI...


ku terhanyut dalam pusaran rindu,
hingga mengakar ke akar qalbu
dalam pusaran rindu kutemukan banyak luka,
rindu bertemu dengan sang al-musthofa,
menatap teduh manik matanya,
hingga tenggelam ke dasar telaga kautsar di arash-Nya
rindu yang sering membuatku terluka,
kala ku terjerembab dalam danau alpa,
demi meruntuhkan segala keakuan hina
namun ia masih menantiku
dengan tatap teduhnya yang bercahaya,
tersenyum penuh makna,
menghantarkan getaran-getaran indah
hingga ku berhasil bangkit dan menapak semula
tiada rindu yang tak kenal derita,
tiada cinta yang tak kenal duka,
tiada bahagia tanpa kenal nestapa


ku terhanyut dalam pusaran rindu lagi,
rindu ingin segera berjumpa dengannya,
berdiri dan terhanyut dalam keindahan purnamanya,
dan cahaya bintang yang sesungguhnya tiada pernah padam
dalam padang makna ku menapak tanpa jejak,
dalam lembah sunyi ku mendengar lengking seruling,
menghantarkan senyum sidratul muntaha,
hingga setiap pengembara hanyut
dalam lautan kesejukan dan getar asmara-Nya
semua harus tegar kulangkahi dan bermakna,
hingga langit demi langit dilayari penuh cahaya


cintamu untukku, ya Rasul,
cintamu untuk kami, ya Habibi
tak puas ingin selalu bisa kureguk,                                                                                              meski ku melangkah dalam sunyi...

~ABBAN CIPTA~

BENING TELAGA MATAMU


di semilirnya bayu nan tersulam
di bawah lampu nan temaram
di kaki langit nan kelam
getar bibirku lemah bergumam...

duhai Tuhanku...
terasa sepi menggigit qalbuku
dalam gelap gelita nan pilu
dalam hingar-bingar nan semu
kutersungkur di hadapan-Mu

duhai Tuhanku...
mengapakah dengan diriku
yang terasa begitu sendu
dalam gelak tawa nan semu
dalam senyum canda nan bisu
saat sebuah nyawa meregang kaku

di sini, di sudut qalbuku
pedih... bagai disayat sembilu

duhai Tuhanku...
terasa sesuatu telah hilang
kurasakan penatku tak lagi tertahan...

duhai Tuhanku...
biarlah mereka tertawa
biarlah mereka anggap aku gila
kerana aku sedang mabuk Asmara
bagai panah Cinta menancap di dada
kucuba nikmati semua kepalsuan dunia

duhai Tuhanku...
Engkau Zat yang Satu kan selamanya satu
aku tak mau selamanya tenggelam dalam samudera cinta palsu
aku tak mau selamanya tenggelam dalam menduakan-Mu
aku tak ingin lagi larut dalam semua yang semu

yang kuinginkan di sisa-sisa hidupku hanyalah satu :
menatap Bening Telaga Mata-Mu...

~ ABBAN CIPTA ~

CUBA MENYAPA HATI....


kepada langit dan bumi yang tertunduk pilu, ini rinduku pada cinta di Ufuk Timur. cinta yang dulu pernah kutinggalkan tanpa pesan. cinta yang dulu pernah kulupakan tanpa alasan. namun kepingannya masih membasah di langit malam,menanti tanpa henti untukku kembali pulang.


kepada langit dan bumi yang menunduk membisu, ini aku datang kembali ke pangkuan. cuba menyapa hati yang dulu pernah kutinggalkan, dengan torehan namaku di atas nisan pilu.
~AbShuhey Namus~

OH! PADUKA...HAPUSKAN DUKA KAMI


Tak terasa
beribu abad sudah Nur Muhammad
menebar samudera makna
pasang surut bumi dan jagat raya
bumi terbelah tak terhitung angka
alam murka tiada terhingga kata

Jurang curam, lembah kematian,
tebing kehancuran, gunung kepalsuan –
masih terbentang nyata di pelupuk jiwa
sementara nafas pacar hina ini
sudah hampir tiada

Dalam derai air mata,
ku bisikkan kata
oh! Paduka Nabi
maafkan aku….
oh! Baginda Rasul
tolonglah ummat mu…
oh! Cinta Azali
hapuskanlah duka kami ….

~ ABBAN CIPTA ~