yang membuatku selalu rindu adalah ketiadaan sosok dirimu
di tiap penghujung hari yang bertamu;
mengapa tuhan beri sedemikian rindu
tentangmu?
~AbShuhey Namus~
~AbShuhey Namus~
~AbShuhey Namus~
~AbShuhey Namus~
~ABBAN CIPTA~
~ABBAN CIPTA~
ya Allah... tutuplah kedua mataku ini
tutupkanlah kedua mataku ini.....
~ABBAN CIPTA~
~AbShuhey Namus~
*saat rindu membawaku mengenangimu RANY....
tenangi aku... dengan sebaris kata
~AbShuhey Namus~
kelmarin kutemukan kepingan sayap patah di antara dedaunan yang jatuh berguguran di sudut halaman rumah hatimu. ada goresan-goresan luka yang masih basah oleh merahnya darah. sebahagian luka tampak sudah mulai mengering, seiring dengan angin waktu yang berhembus ke sana ke mari tanpa henti.
sementara di sudut kamar hati lain ada setangkai melati putih yang di hujungnya terikat namamu dengan daun hijau yang melingkar basah oleh tetesan embun. hati yang pernah kau biarkan menunggu dan menunggu, namun masih tetap setia berjalan mengharungi lorong-lorong waktu.
mengapa tak kau biarkan ia datang mengubati kepingan sayapmu yang patah terbelah dan pecah berserakan tak menentu?
~AbShuhey Namus~
~AbShuhey Namus~
lalu semua pun menyatu. tinggal Satu.
~AbShuhey Namus~
jangan ambil ia dariku… tak bisa aku menjauh apalagi aku tanpanya
~AbShuhey Namus~
~ABBAN CIPTA~
~ ABBAN CIPTA ~
kepada langit dan bumi yang tertunduk pilu, ini rinduku pada cinta di Ufuk Timur. cinta yang dulu pernah kutinggalkan tanpa pesan. cinta yang dulu pernah kulupakan tanpa alasan. namun kepingannya masih membasah di langit malam,menanti tanpa henti untukku kembali pulang.
~ ABBAN CIPTA ~