WARKAH UNTUK CINTAKU... (yang tak pernah terutus)


Sebenarnya surat ini ingin kukirimkan kepadamu, wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku. Surat ini ingin kusisipkan dalam satu kehidupanmu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan-percikan rasa yang terjadi dalam hatiku.

Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku

Tak terasa dua tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahawa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebahagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, kerana itu aku mencuba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahawa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahawa senyummu adalah sesuatu yang bererti bagiku. Ketenteramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.

Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia kerana sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan, Mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangkamu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah lelaki hebat yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin BERPACARAN denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini kerana aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada BIDADARI-ku. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukan dirimu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai isteriku namun sebagai kekasihku.

Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang bererti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu.

Aku yang tidak mengerti diriku…

Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berfikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu. .. aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA.

Wassalam

MASIHKAH MAHU JATUH CINTA???


“Tak seorang pun di muka bumi yang lebih sengsara dari seorang yang dilanda cinta, meskipun ia mendapati cinta itu manis rasanya. Setiap saat engkau lihat ia selalu menangis, entah karena enggan berpisah atau karena rindu yang membara. Jika sang kekasih jauh, ia menangis karena rindu, jika dekat ia menangis karena takut berpisah.”

Dari ungkapan syair tentang cinta diatas maka disimpulkan jika orang yang jatuh cinta bisa memilih maka ia akan memilih untuk tidak jatuh cinta. Walaupun kita tahu cinta merupakan sumbangan kehidupan manusia termasuk kepada lawan jenis. Ia adalah fitrah hiasan umat manusia. Seorang yang bernama manusia akan dan pernah jatuh cinta kepada manusia lain. Ini adalah sesuatu yang tak bisa kita tolak.


Lalu mengapa memilih untuk tidak jatuh cinta? Jatuh cinta kok tidak dipilih? Cinta kan indah dan menyenangkan? Awal dari cinta memang merupakan keindahan. Namun pertengahan cinta adalah kegelisahan. Orang yang dimabuk cinta pastilah pernah merasakan penderitaan kegelisahan ini. Gelisah kerana menahan beratnya kerinduan. Gelisah akan ketidakpastian apakah orang yang ia cintai benar-benar akan menjadi miliknya. Gelisah bisa menyakiti....

PERKENANKAN AKU MENCINTAIMU....


Ya Allah, Ya Tuhanku…
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku…


Tuhanku…

Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu

Lembar demi lembar kitab kupelajari

Untai demi untai kata-kata para ustaz kuresapi

Tentang cinta para nabi

Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabbah para sufi

Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi
dan pada sudut pandang yang mengawang di awan


Tapi Rabbi…

Berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan kemudian tahun berlalu

Aku berusaha mencintaiMu dengan cinta yang paling utama,

Tapi… Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMu
Aku makin merasakan gelisahku membadai

Dalam cita yang mengawang

Sedang kakiku mengambang tiada menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang nan kegelapan


Wahai Ilahi…

Kemudian berbilang detik, minit, jam, hari, bulan dan tahun berlalu

Aku mencuba merangkak, menggapai permukaan bumi

Dan menegakkan jiwaku kembali m
enatap, memohon
dan menghiba di keharibaanMu:

“Allahu Rahim, Ilahi Rabbi,
Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku”.

Allahu Rahman, Ilahi Rabii…

Perkenankanlah aku mencintaiMu sebisaku

Dengan segala kelemahanku
Ilahi…
Aku tak sanggup mencintaiMu
dengan kesabaran menanggung derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Musthafa

Kerana itu izinkan aku mencintaiMu

Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku


Rabbi…
Aku tak mampu mencintaiMu seperti Abu Bakar,

Yang menyedekahkan seluruh hartanya

Dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga.

Atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad
Atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan DeenMu Atau seperti Ali KarramallahuWajha yg hebat semangat kepahlawanannya.

Maka Ya Allah…
Izinkan aku mencintaiMu
Melalui seratus-dua ratus perak yang terhulur

Pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan

Pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di tepi-tepi jambatan

Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan.

Ilahi…
Aku tak mampu mencintaiMu
Dengan khusyuknya solat salah seorang sahabat NabiMu

Hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya

Kerana itu Ya Allah…

Perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu

Dalam solat yang cuba kudirikan teragak-agak

Meski ingatan kadang melayang ke pelbagai permasalahan dunia


Rabbi..
Aku tak dapat beribadah ala para sufi rahib
Yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu

Maka izinkanlah aku untuk mencintaimu dalam satu-dua rakaat lailku
Dalam satu-dua sunnah nafilahMu.

Dalam desah nafas kepasrahan tidurku.


Ya Maha Rahman…

Aku tak mampu mencintaiMu
Bagai para al hafiz dan hafizah
Yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam

Dari itu..
Perkenankanlah aku mencintaiMu
Melalui selembar dua lembar tilawah harianku

Lewat lantunan seayat dua ayat hafazanku


Ya Rahim…
Aku tak mampu mencintaiMu semisal Sumayyah
Yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DeenMu
Seandai para syuhada yang menjual dirinya dalam jihad
Maka perkenankanlah aku mencintaiMu

Dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu
Maka izinkanlah aku mencintaiMu
Dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.


Allahu Karim…
Aku tak mampu mencintaiMu di atas segalanya
Bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putera dan zaujahnya,

Dan patuh mengorbankan pemuda penyejuk matanya

Maka izinkanlah aku mencintaiMu
di dalam segalanya
Dengan mencintai keluargaku
Dengan mencintai sahabat-sahabatku

Dengan mencintai manusia dan alam seluruhnya


Allahu RahmanuRahim, Ilahi Rabbi…

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku..

Agar cinta itu mengalun dalam jiwa

Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku selamanya.

HATIKU MILIKNYA


teringat ku akan cinta
cinta yang
indah
...
namun sungguh jauh dirasa
sungguh ku tak kuasa...
demi menggapai kemurnian cinta...


walau cinta tak kunjung tiba,
tahun pun telah memakan usia
namun satu hal pasti kurasa..,
suatu masa.... entah dimana
kan kutemukan erti sebuah cinta


walau harus menitik air mata
tiada hal yang tersia...
jika cinta sudah kujumpa
kan kuberikan hati pujangga.


cinta...
tiada habis kuucap kata
tak suatu hal dapat merupa
namun satu hal kupercaya
hatiku hanya miliknya...

NAVIGATOR MINDA (1)


Sebelum sesuatu empayar direka bentuk, akan bermula satu perhimpunan secara sulit oleh segolongan pemimpin yang digelar Keeper of the Secrets atau Jemaah Pemegang Mohor Besar Rahsia Mutlak. Mereka berkumpul untuk merangka infrastuktur satu wawasan atau a Global Vision for a New World Order.

Perhimpunan sedemikian telah dilakukan untuk beribu tahun. Misalnya setelah 300 tahun pemergian Nabi Isa, pemimpin Kristian telah berkumpul untuk memartabatkan ugama tersebut melalui ikon-ikon keugamaan iaitu The Holy Cross, kemudian mengumpulkan ajaran NabI Isa dari mata intepretasi para sahabat Nabi serta mewujudkan The Holy Bible serta seorang Pemimpin Induk iaitu satu kedudukan sama seperti The Pope.

Dari sudut politik pula sebelum Presiden Amerika yang pertama dilantik, persidangan Keepers of the Secret tersebut diadakan untuk. mewujudkan a Global Vision for a New World Super Power melalui ikon Presiden Amerika dengan Presidential Power of Politics, ikon mata wang emas Amerika iaitu Currency as a Commodity Power serta ikon kuasa Ketenteraan atau Supreme Military Power. Selama hampir 300 tahun ikon ini masih disanjung tinggi untuk memartabatkan Amerika Syarikat sebagai World Super Power.

Perkara yang sama dilakukan di Britain, Israel, Jepun dan negara negara terbangun yang lain untuk mewujudkan diri mereka sebagai sebuah empayar. Pada zaman silam terdapat juga system yang sama diamalkan oleh Pemimpin Kuasa Mutlak.

Konsep yang sama juga diamalkan pada tahun 1945 bila perwakilan dari lima puluh buah negara bersidang di San Fransisco untuk United Nations Conference on International Organization. Tujuan persidangan tersebut adalah untuk wujudkan The United Nations Charter. Jadi pada 24 Oktober 1945 Pertubuhan Bangsa Bangsa Bersatu lahir setelah mendapat restu dari Amerika Syarikat, Russia, United Kingdom, China dan Perancis.

Titik permulaan sesuatu empayar baru adalah dengan mewujudkan satu wawasan yang perkasa atau a compelling vision. Wawasan perkasa pada mula-mula adalah satu gambaran yang perkasa dalam minda pengikut.

Pada masa orang kulit hitam dihina sebagai hamba abdi di Amerika, Dr. Martin Luther King telah meletakkan satu wawasan perkasa di dalam minda orang kulit hitam melalui ucapan I have a Dream dimana orang-orang kulit hitam menerima hak yang sama seperti orang-orang kulit putih. Sejak pembunuhan Dr. Martin Luther King, sebilangan besar orang kulit hitam dan kulit putih telah menjadikan ucapan I have a Dream sebagai ikon motivasi mereka untuk menerajui hidup masing-masing. Hari ini orang kulit hitam atau African American bersinar dalam berbagai bidang termasuk ketenteraan, sukan, politik, kerja sosial, keugamaan dan banyak lagi.

Pemimpin Hak Asasi Kulit Hitam, tahun 1960an Dr. Martin Luther King Jr telah memperjuangkan kebebasan untuk mendapatkan hak yang sama dengan penjajah kulit putih seperti menaiki bas, menggunakan tandas awam, makan dalam restoran yang sama, mendaftarkan kanak-knak dalam sekolah bersama kaum kulit putih. Pada tahun 1962, beliau telah memimpin seramai 200,000 orang dalam satu demonstrasi secara aman di Washington di mana beliau menyuarakan ucapan “ I have a Dream ” iaitu untuk hidup bersama-sama kaum kulit putih tanpa diskriminasi.

Pada tahun 1957, Dr. Martin Luther King telah kembara sejauh 780,000 batu serta membuat 208 ucapan untuk menstruktur NAVIGATOR MINDA kaum kulit hitam di Amerika.

Pada bulan Disember 1964, Martin Luther King dianugerahkan Nobel Peace Prize untuk aktiviti beliau membawa kebebasan kepada kaum kulit hitam melalui Bills of Equal Rights ( Akta Hak Asasi Yang Sama ).

Pada 4 April 1968 semasa beliau berada di balkoni bilik 306 dalam Motel Lorraine di Memphis, Tennessee, beliau telah ditembak mati oleh seorang anasir penjajah kulit putih dengan bantuan FBI-CIA dan White House yang bernama James Earl Ray. Penjenayah ini tertangkap di London dan dimasukkan dalam penjara selama 99 tahun. Dia meninggal dunia dalam penjara pada tahun 23hb April 1998.


BERSAMBUNG....

MAHUKU BERTANYA PADAMU, IBU....


Pernah suatu petang, ibu pulang dengan tapak kaki berdarah. "Tertusuk kerikil," terangnya. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan semenjak pagi, wanita yang kasihnya tak terbilang nilai itu mengakhirinya dengan sedikit ringisan, "Tidak apa-apa, cuma luka kecil je," tenang ibu.

Padahal, baru dua hari lalu beberapa orang warga yang tak satu pun saya mengenalnya menemui ibu dalam keadaan pengsan. Ternyata ibu kelelahan hingga tak kuat lagi berjalan jauh mengetuk pintu ke pintu rumah orang yang tak dikenalnya untuk menawarkan jasa mengajar baca tulis Al Qur'an bagi penghuni rumah. Tak jarang suara hampa yang ia dapatkan dari dalam rumah, sesekali penolakan, dan tak terbilang kata, "Maaf, kami tak perlu guru mengaji di rumah." Tapi ibu tetap tersenyum.

Sedari awal, ibu yang membantu ayah mencari nafkah buat enam anaknya. Pagi ia menjual nasi lemak dan kuin-muih dengan bermodalkan sedikit keterampilan memasak yang ia peroleh sewaktu muda dulu. Menjelang siang ia memulai menyusuri jalan yang hingga kini takkan pernah bisa kuukur, menawarkan jasa dan keahliannya mengajar baca tulis Al Qur'an. Selepas isya' kami ke enam anaknya menunggu setia kepulangan ibu di pinggir jalan.

Sempat aku bertanya dalam hati, lelahkah ia ?

Biasanya kami berebut untuk menjadi tukang picit ibu, saya di kepala, abang di kaki, sementara kedua tangan ibu diselangi adik-adik. Kecuali si cantik bungsu, usianya kurang dari empat tahun kala itu. Bukannya ibu yang tertidur pulas, justeru kami yang terlelap satu persatu terbuai indahnya nasihat lewat tutur cerita ibu.

Tengah malam saya terbangun, melihat ibu masih duduk bersimpuh di sajadahnya. Ia menangis sambil menyebut nama kami satu persatu agar Allah membimbing dan menjaga kami hingga menjadi orang yang senantiasa membuat ibu tersenyum bangga pernah melahirkannya. Saya terbangun sekejap dan kemudian terlelap kembali hingga menjelang subuh ia membangunkan kami.

Selepas subuh, wanita yang ketulusannya hanya mampu dibalas oleh Allah itu meneruskan pekerjaanya menyiapkanjualan. Sementara kami membantu ala kadarnya. Tak pernah saya melihat ia mengeluh meski sudah mericik peluhnya.

Kala itu hatiku bertanya satu soalan, bilakah ia terlelap?

Pagi hari di sela kesibukannya melayani pembeli, ia juga harus menyiapkan pakaian anak-anak untuk ke sekolah. Sabar ia melayani karenah kami yang minta perhatian layannanya. Wanita yang namanya diagungkan Rasulullah itu, tak pernah marah atau kesal. Sebaliknya dengan segenap cinta yang dimilikinya ia berujar, "Abang sudah besar, bantulah ibu ya."

Ingin sekali kutanyakan, ibu…. Tidak pernahkah engkau berkeluh-kesah???
Semuanya itu…bisa membuat aku menangis keranamu oh! Bondaku….

SUKA SAYANG CINTA


*Saat kau MENYUKAI seseorang,kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.

*Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.

*Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.


*Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"

*Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"

*Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...


*SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."

*SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.

*CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."


*SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."

*SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.

*CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."


*Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.

*Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.

*Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata,"Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan."


*Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.

*Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.

*Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...


*SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.

*SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.

*CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya.


*SUKA adalah hal yang menuntut.

*SAYANG adalah hal memberi dan menerima.

*CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

MAMPUKAH AKU & KAU BERTAHAN.....?


Aku mungkin bukan langit harapanmu.
Aku juga bukan bintang, tempat kau gantung citamu.
Tapi, biarkan ku cuba menjadi bumi;
Sahabat untuk temani perjalanan hidupmu,

Jadikan aku kuburan dukamu.
Tumpahkan lara, kudengar hatimu.

Gapailah bintang asamu,
Kubahagia melihat senyum mu,

Kutahu lukamu;
Luka yg kau dapat; saat ini sedang kurasa
Betapa susah lupakan ye ?.
Nah, itu lah kesombongan cinta.

Sahabat, biarlah keindahan berteman keindahan,
Biarlah hari berlalu ; indah ataupun suram
Biarkan duka dan bahagia bermain bersama,
Biarlah siang dan malam menambah umur zaman.
Kerana kita tak kan tahu
Harapan dan kehendak Tuhan,
Keinginan dan keagungan-Nya

Sahabat, walau air mata tak dapat kubendung,
Sesaknya dada tak dapat kutahan,
Rusuhnya Jiwa tak bisa kusembunyikan.
Namun kusedar, ku tak kuasa,
Aku tak kan dapatkan,
Seluruh cinta dan sayang mu,
Seluruh hati dan jiwa mu.
Dan ku tak kan rampas kebahagiaan mu
Ku tak ingin orang merebut paksa dari mu.
Ku jaga, agar nanti dapat kau berikan dengan tulus
Kepada sang bintang, pujaan jiwamu.

Jadi,
Biarkan aku menjadi bumi; sahabatmu,
Kucukup bahagia untuk temanimu,
Walau dengan hati kecil yang hancur,
Walau dengan penantian yang tiada berujung.
Ku tak banyak berharap,
Bahkan kubiarkan jiwaku tanpa harapan.
Jangan kau pikirkan perihku sahabat,
Sebab kau telah tetapkan ingin mu,
Dan di antara sajak perih saat hati penuh luka membiru
Ku tak kan berdamai dengan hatiku.


Maka,
Pintaku, lalui jalan mu?
Jangan kau menoleh ke belakang,
Lalui harimu, temukan cintamu,
Walau ku masih harapkan kau,
Tapi ku telah berjanji untuk dustai hatiku,
Biarlah hati yang luka kutambah sayatannya.
Sampai rasa itu benar-benar pupus,
Itulah caraku ,
Kubunuh cintaku, kerna cinta.
Kubuang sayangku kerna sayang,
Kukubur rinduku, kerna rindu.

Aku berharap semua yang terlalui hanya mimpi,
Dan berharap dapat hidup dalam mimpi indahku.
Sayang, Tuhan tak kan ubah kenyataan.

Satu yg kusisakan dihati, Harapan untuk jadi bintang bagimu.
Suatu pagi, ketika sang surya terbit terakhir kalinya.; dan kau berikan segalanya, tulus untuk yang terakhir kalinya ,
sebelum semuanya terbenam, ditelan senja,

(Akankah ku mampu bertahan??)